Share

Inspirasi Ramadhan dari Tokoh Bangsa Bapak Letjend Bibit Waluyo: Semangat Badar menuju kemenangan Dapur SPPG KopDasindo

WhatsApp_Image_2025-06-16_at_21_48_17_1_.jpeg Hafidzah Munfaati Youssuf MSi
Last updated: 28 Jun 2025
371 Views

Ramadhan adalah bulan perjuangan. Bulan ketika setiap amal menjadi keberkahan, setiap langkah menjadi ibadah, dan setiap niat baik dilipatgandakan nilainya oleh Allah SWT. Dalam semangat inilah, pada Senin sore, 17 Maret 2025 atau bertepatan dengan 17 Ramadhan 1446 H hari yang mulia karena bertepatan dengan turunnya Al-Quran Pengurus Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia (KopDasindo) dipimpin oleh Hafidzah Munfaati Youssuf melakukan silaturahmi penuh makna ke kediaman salah satu tokoh sejati bangsa, Letnan Jenderal (Purn.) Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah periode 20082013.

Silaturahmi tersebut berlangsung di rumah beliau di Desa Banyuwangi, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi menjadi momentum strategis dalam perjuangan membangun Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperjuangkan oleh Bapak Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional (BGN), khususnya bagi para santri di pondok pesantren.

Pertemuan Penuh Nilai dan Arahan Bijak


Bapak Bibit Waluyo menyambut rombongan KopDasindo dengan hangat dan penuh semangat kebangsaan. Sebagai seorang pemimpin dengan pengalaman panjang di dunia militer dan pemerintahan, beliau memahami bahwa perjuangan membangun bangsa tidak hanya di medan perang atau ruang birokrasi, tetapi juga di dapur tempat kebutuhan dasar masyarakat, terutama para santri, harus dipenuhi dengan layak.

Dalam pertemuan yang hangat dan penuh makna tersebut, beliau memberikan banyak sekali nasihat, arahan, dan dukungan moral kepada KopDasindo. Dengan gaya khas beliau yang tegas tapi penuh kasih sayang, Bapak Bibit menyampaikan bahwa perjuangan menegakkan hak-hak rakyat untuk mendapat makan bergizi adalah bagian dari jihad sosial dan kemanusiaan.

"Jangan pernah lelah berjuang untuk rakyat. Kalau bukan kalian, siapa lagi yang akan peduli pada gizi para santri?" begitu kira-kira semangat yang beliau sampaikan.

Dukungan untuk Dapur Gizi Santri


Dukungan penuh dari tokoh sekelas Bapak Bibit Waluyo menjadi amunisi semangat bagi seluruh pengurus KopDasindo. Apa yang selama ini mereka perjuangkan membangun Dapur SPPG di lingkungan pondok pesantren agar para santri mendapatkan makan bergizi setiap hari kini mendapat restu, dukungan moral, bahkan komitmen untuk terus mengawal perjuangan tersebut di tataran lokal dan nasional.

Dalam diskusi interaktif, pengurus KopDasindo memaparkan berbagai progres dan tantangan lapangan, terutama dalam membangun sinergi antara pondok pesantren, pemerintah, dan masyarakat. Bapak Bibit memberikan pandangan strategis agar perjuangan ini jangan berhenti di tataran ide dan konsep, tapi harus diwujudkan dalam sistem kerja yang konkret, terukur, dan berkelanjutan.


Buka Puasa Bersama di Restoran Legendaris


Setelah perbincangan yang penuh inspirasi dan cita rasa perjuangan, Bapak Bibit menjamu seluruh pengurus KopDasindo untuk buka puasa bersama. Acara berlangsung di restoran keluarga beliau yang nyaman, sejuk, dan luas, yaitu Restoran Senja Kala (nama ini bisa dikoreksi jika ternyata bukan), yang terletak di kawasan strategis di Magelang.

Restoran ini dikelola langsung oleh istri Bapak Bibit Waluyo, dan menyajikan beragam hidangan khas Jawa yang luar biasa lezat. Menu buka puasa kali ini sangat istimewa: kolak buah singkong, pisang goreng keju, sup iga, sup buntut, rawon, dan berbagai sajian khas Magelang lainnya. Keakraban dan kehangatan sangat terasa bukan hanya karena hidangannya, tetapi karena suasana kekeluargaan yang dibangun dari hati.

Suasana buka puasa ini menjadi simbol bahwa perjuangan besar pun harus dirayakan dengan rasa syukur dan kebersamaan. Di meja makan itulah, gagasan besar dan cita-cita mulia dibalut dengan canda tawa, doa, dan semangat Ramadhan.


Cinta untuk Tokoh Bangsa


Kunjungan ini bukan sekadar pertemuan organisasi, melainkan wujud cinta dan penghormatan dari generasi pejuang muda kepada sesepuh bangsa yang telah banyak berjasa. Sosok Bapak Bibit Waluyo bukan hanya purnawirawan jenderal atau mantan gubernur. Ia adalah ayah bangsa yang peduli pada masa depan negeri, pada generasi muda, dan pada kebutuhan dasar rakyatnya: pangan dan gizi.

"Love you Pak Bibit," begitu ungkapan sederhana namun penuh makna dari para pengurus KopDasindo ungkapan terima kasih yang tidak cukup hanya dengan kata-kata. Karena bagi mereka, setiap dukungan dari tokoh bangsa adalah bahan bakar untuk terus bergerak, berjuang, dan menyalakan dapur-dapur gizi di seluruh penjuru pesantren Indonesia.


Menuju Kemenangan Sejati


Ramadhan ini menjadi saksi bahwa kemenangan sejati bukan hanya tentang mengalahkan hawa nafsu, tetapi juga tentang memperjuangkan hak orang lain terutama para santri, anak-anak bangsa yang kelak menjadi penerus peradaban. Dengan semangat silaturahmi, restu dari tokoh bangsa, dan kerja nyata di lapangan, KopDasindo terus melangkah maju untuk mewujudkan Dapur SPPG sebagai bentuk kedaulatan gizi umat.

Perjuangan ini belum selesai, tapi satu hal sudah pasti: mereka tidak sendiri. Ada doa, dukungan, dan inspirasi dari para tokoh sejati yang ikut mengawal langkah ini. Dan seperti yang tertulis dalam Al-Quran, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153)

Kehadiran Tim KopDasindo dari Jawa Tengah dan NTB


Turut hadir dalam silaturahmi tersebut, tokoh-tokoh penting dari tim KopDasindo Jawa Tengah dan NTB, di antaranya:
KH Nurul Muttaqin, KH Parsidi, Sugito, SH, Nazarudin Latif, KH Ali Makki Kusairi, Sunoto, Nunung Ervana, Zadit Taqwa Alkhoir, Lalu Zakaria, Lalu Harianto, Lalu Robi Azizi, Burhanuddin, Dan tokoh lain yang tidak bisa disebut satu per satu, tetapi seluruhnya adalah pejuang gizi untuk santri.


Arahan dan Dukungan dari Letjen Bibit Waluyo


Dalam suasana penuh kehangatan dan kesungguhan, Bibit Waluyo memberikan arahan strategis dan motivasi yang luar biasa. Beliau menekankan pentingnya keberlanjutan perjuangan KopDasindo dalam membangun dapur-dapur santri di seluruh Indonesia.

Kalau bukan kalian, siapa lagi yang akan perjuangkan makan bergizi untuk anak-anak pesantren? Ini perjuangan kemanusiaan, tegas Bibit Waluyo.
Dukungan beliau tak hanya dalam bentuk moral dan pemikiran strategis, tetapi juga dorongan nyata agar gerakan Dapur SPPG KopDasindo terus diperkuat dengan jejaring tokoh nasional dan lokal.

Buka Puasa Penuh Kehangatan di Restoran Keluarga Bibit Waluyo


Setelah diskusi yang inspiratif, rombongan KopDasindo dijamu buka puasa oleh Pak Bibit di Restoran Senjakala, restoran milik keluarga beliau yang dikelola oleh sang istri. Restoran ini menyuguhkan masakan khas Jawa dengan nuansa tradisional yang hangat dan sejuk.

Menu buka puasa yang disajikan pun luar biasa: Kolak buah dan singkong, Pisang goreng keju, Sup iga dan sup buntut, Rawon khas Jawa, Berbagai sajian khas Magelang lainnya.
Momen buka puasa ini menjadi simbol bahwa perjuangan besar dibangun bukan hanya dengan strategi, tapi juga dengan rasa syukur, kebersamaan, dan kasih sayang.


Menggerakkan Ekosistem Ekonomi Santri lewat Dapur SPPG


KopDasindo, sebagai wadah perjuangan ekonomi pesantren, kini telah memulai gerakan ekosistem ekonomi mandiri umat melalui pembangunan dapur bergizi. Dapur SPPG bukan sekadar tempat masak melainkan simpul ekonomi yang menghubungkan petani, nelayan, UMKM, koperasi, dan pesantren.

Gerakan ini selaras dengan program prioritas nasional yang dicanangkan oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto, melalui konsep Makan Bergizi Gratis untuk seluruh anak Indonesia, termasuk santri.


Santri Kenyang, Bangsa Kuat


Perjuangan KopDasindo bukan hanya soal infrastruktur dapur, tapi soal hak dasar manusia. Santri yang kenyang, sehat, dan bergizi akan menjadi generasi yang kuat secara mental, spiritual, dan intelektual.

Dengan dukungan tokoh bangsa seperti Letjen (Purn.) Bibit Waluyo, serta semangat kolektif pengurus dari berbagai daerah, gerakan Dapur SPPG akan terus meluas ke seluruh pesantren di Indonesia.


Penutup: Cinta dari Santri untuk Tokoh Bangsa


Love you, Pak Bibit, adalah ungkapan tulus dari hati para pengurus KopDasindo. Sebuah bentuk penghormatan kepada tokoh bangsa yang telah mendedikasikan hidupnya untuk Indonesia, dan kini ikut serta dalam perjuangan pemenuhan gizi santri.

Semoga silaturahmi ini menjadi awal dari langkah besar: membangun negeri dari dapur-dapur pesantren, dan memperjuangkan kedaulatan gizi sebagai hak asasi setiap santri di Indonesia.


WhatsApp_Image_2025-06-16_at_21_48_17_1_.jpeg
Hafidzah Munfaati Youssuf MSi
Ketua Umum KopDasindo, Pengusaha dibidang Developer, Kontraktor, Trading BBM dan Pangan, Penggerak Pembangkit Energi Terbarukan, Reseacher, dan Aktivis Sosial.
Related Content
Kisah di Balik Survei: Menuju Dapur SPPG KopDasindo PP Hidayatul Mubtadiin  untuk Santri di Sayung, Demak
Langkah kecil untuk perubahan besar sedang dimulai. Program Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dari Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia (KopDasindo) kini menyapa Sayung, Demak. Sebuah kegiatan survei lokasi telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, sebagai langkah awal menuju pembangunan dapur sehat bergizi bagi para santri.
36.png Miftahul Falah AlKhoir
18 Jun 2025
Kunjungan Ketua Umum KopDasindo Hafidzah Munfaati Youssuf ke Proyek Pembangunan Dapur SPPG  KopDasindo PP Mutiara Hikmah Karangawen Demak
Dalam upaya mempercepat pemerataan gizi nasional melalui pesantren, Ketua Umum KopDasindo, Hafidzah Munfaati Youssuf, melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan Dapur SPPG PP Mutiara Hikmah, di Karangawen kabupaten Demak, pada 3 Juni 2025. Didampingi oleh teknokrat pesantren KH Parsidi, ST, MT dan jajaran pengurus KopDasindo, kunjungan ini menjadi simbol nyata sinergi antara pesantren, koperasi, dan pemerintah dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis ....( Klik judul/gambar untuk baca selanjutnya)
36.png Miftahul Falah AlKhoir
19 Jun 2025
Dari Dapur SPPG KopDasindo Pesantren: Saatnya Pesantren Jadi Pusat Ekonomi Mandiri dan kedaulatan pangan rakyat
Bayangkan sebuah dapur di pesantren, bukan sekadar tempat memasak, tapi menjadi pusat perubahan — memberi makan santri, menggerakkan UMKM, memberdayakan petani, mendaur ulang sampah, bahkan menciptakan sistem digital canggih yang bisa melacak gizi dan prestasi belajar santri secara real-time. Itulah yang sedang dibangun oleh KopDasindo (Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia) di bawah kepemimpinan Hafidzah Munfaati Youssuf.... (klik gambar untuk baca selengkapnya...)
36.png Miftahul Falah AlKhoir
21 Jun 2025
Website ini menggunakan kukis untuk pengalaman terbaik Anda, informasi lebih lanjut silakan kunjungi Kebijakan Privasi and Kebijakan Kukis
Compare product
0/4
Remove all
Compare