Share

Dari Dapur SPPG KopDasindo Pesantren: Saatnya Pesantren Jadi Pusat Ekonomi Mandiri dan kedaulatan pangan rakyat

36.png Miftahul Falah AlKhoir
Last updated: 22 Jun 2025
392 Views

Inisiatif Besar dari SPPG KopDasindo Pesantren untuk Indonesia Emas


Siapa sangka, dapur di lingkungan pondok pesantren dapat menjadi mesin penggerak ekonomi rakyat? Inilah visi besar yang sedang diwujudkan oleh Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia (KopDasindo) koperasi berbasis pesantren yang dibentuk untuk mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN).

Di balik gerakan ini, berdiri sosok perempuan tangguh: Hafidzah Munfaati Youssuf, Ketua Umum KopDasindo, yang menggagas bahwa dapur bukan sekadar tempat masak, tapi pusat transformasi sosial dan ekonomi mandiri umat.

Kalau dapur bisa memberi makan 3.000 santri setiap hari, maka dapur juga bisa menghidupi 3.000 rumah tangga di sekitarnya, ujar Hafidzah Munfaati Youssuf dalam satu kunjungan kerja ke dapur SPPG KopDasindo PP Hidayatul Mubtadiin Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang hampir rampung digarap kontraktor lokal, CV Hidayat, pada tanggal 3 Juni 2025

Dalam kunjungannya tersebut, Hafidzah mengajak Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin dan masyarakat Bulusari Sayung agar bahu membahu bergandeng tangan menggerakkan dan menggiatkan ekonomi pesantren dan sekitarnya membentuk Ekosistem Ekonomi mandiri umat.

Bagaimana Cara Menggerakkan dan Menggiatkan Ekosistem Ekonomi Mandiri Umat?

"Jika Dapur SPPG Kopdasindo PP Hidayatul Mubtadiin melayani minimal 3000 santri dilingkungan pondok setiap hari, maka sudah dapat dikalkulasi berapa kebutuhan bahan pokok per bulan atau perminggu, berapa kebutuhan beras, telur, ikan, ayam, tahu tempe, sayur, bumbu-bumbu, daging, buah, dan lain sebagainya. Kira-kira Bapak Ibu mau tidak menjadi produsen kebutuhan tersebut?" Tanya Hafidzah kepada para pengurus PP Hidayatul Mubtadiin mewakili masyarakat Bulusari Sayung.

"Tentu kita harus kreatif, jangan hanya beli Tempe atau telur di pasar terus dijual ke dapur Kopdasindo, Tapi harus berusaha untuk bisa beternak ayam petelur dan bisa memproduksi tempe sendiri, sehingga bisa menciptakan ladang pekerjaan baru dan membentuk ekosistem ekonomi baru, begitu juga untuk bahan pokok lainnya." Lanjut Hafidzah

Peluang bisnis tersebut tentu sangat positif dan strategis karena masyarakat sebagai produsen, sudah jelas pangsa pasarnya dan sudah jelas dibeli oleh dapur SPPG KopDasindo.

10 Peluang Bisnis Berbasis Dapur Pesantren ala KopDasindo

Berikut ini adalah daftar peluang bisnis terintegrasi dalam ekosistem Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang digagas KopDasindo, dari hulu ke hilir, dari ladang ke logistik, dari dapur ke data, sebagaimana digagas oleh Hafidzah Munfaati Youssuf.

1. Catering Harian dan Acara
Dapur melayani bukan hanya program MBG gratis, tapi juga catering berbayar untuk santri umum, guru, masyarakat sekitar, dan acara pesantren. Ini menjadi sumber pemasukan rutin dengan pasar loyal.

2. Produksi Makanan Siap Saji (Frozen Food Halal)
Dengan dapur yang memenuhi standar higienitas, santri bisa memproduksi nugget, bakso, siomay, hingga rendang beku. Produk-produk ini bisa dikemas dan dijual melalui koperasi pesantren maupun marketplace.

3. Kemitraan UMKM: Produksi, Pengemasan, dan Branding
UMKM lokal diberdayakan untuk memproduksi makanan olahan, sambal, bumbu, dan jajanan santri dengan standar halal. KopDasindo menyediakan dapur produksi, sertifikasi, dan bahkan kemasan produk siap jual.

4. Integrasi Rantai Pasok Lokal
Inilah inti ekosistem: dapur sebagai pusat permintaan bahan pangan, dan masyarakat sekitar sebagai pemasok. Di sinilah muncul:

Penggilingan padi oleh petani lokal
Peternakan ayam dan telur untuk dapur
Budidaya ikan air tawar untuk protein santri
Kebun sayur & buah organik oleh pesantren
Produksi tahu-tempe oleh UMKM
Model ini menjadikan pesantren sebagai poros ekonomi daerah, membangun kemandirian pangan sekaligus memberdayakan petani, peternak, dan pelaku usaha kecil.

5. Produksi Bahan Bakar Alternatif (Briket dan Pelet)
Dapur besar pasti menghasilkan limbah. Namun di tangan KopDasindo, limbah menjadi berkah:

Sampah organik diolah menjadi pelet makanan ikan
Sampah anorganik seperti kardus, kertas, dan kayu diolah menjadi briket bahan bakar alternatif
Ini mengurangi biaya operasional dapur dan menciptakan peluang usaha baru dalam bidang energi ramah lingkungan.

6. Digitalisasi Dapur: Smart Kitchen System
KopDasindo juga sedang mengembangkan sistem Dapur Digital Pesantren yang mencakup:

Manajemen stok bahan dan logistik
Input menu harian dan distribusi
Data santri penerima manfaat
Laporan keuangan, gaji, dan laba rugi
Dapur dilengkapi dengan komputer, jaringan, dan software yang memungkinkan transparansi dan efisiensi real-time.

7. Rental Perangkat IT dan Layanan Digitalisasi
Bagi pesantren yang belum punya fasilitas digital, KopDasindo membuka peluang rental perangkat komputer, jaringan, dan sistem operasional dapur. Santri atau alumni bisa dilatih jadi teknisi dan operator.

8. Big Data dan Pelacakan Dampak Sosial
KopDasindo sedang mengembangkan sistem pelacakan dampak gizi santri. Dari menu yang dikonsumsi, sistem mencatat pertumbuhan fisik, prestasi belajar, dan semangat ibadah.

Ini menjadi data berharga bagi pemerintah dan mitra donor untuk mengukur efektivitas program MBG.

9. E-Commerce Kebutuhan Dapur dan Produk UMKM
Platform e-commerce KopDasindo mempertemukan:

Dapur sebagai pembeli
UMKM sebagai pemasok
Masyarakat sebagai pembeli produk olahan pesantren
Dengan sistem pre-order, pembayaran digital, dan logistik koperasi, ini menjadi pasar halal berbasis pesantren pertama di Indonesia.

10. Pelatihan, Sertifikasi, dan Waralaba Sosial
Dapur KopDasindo juga jadi pusat pelatihan:

Santri belajar memasak sehat, manajemen dapur, dan bisnis kuliner
UMKM bisa mendapatkan sertifikasi halal dan SOP higienis
Model dapur bisa direplikasi sebagai waralaba sosial di pesantren lain

Menuju Ekonomi Santri yang Mandiri dan Berkelanjutan


Dengan menggabungkan gizi, teknologi, pemberdayaan, dan koperasi, ide besar yang digagas Ibu Hafidzah Munfaati Youssuf ini menjadikan dapur sebagai jantung transformasi pesantren dari lembaga pendidikan menjadi pusat kekuatan ekonomi rakyat.

Kami tidak hanya ingin santri kenyang, tapi juga sehat, cerdas, dan mampu membangun peradaban. Ini bukan mimpi. Ini sudah mulai berjalan.

Informasi & Kemitraan
Sekretariat Nasional KopDasindo
Email: info@kopdasindo.com, kopdasindo@gmail.com
Website: [www.kopdasindo.com]
WA: +62-82298845275
Instagram,FB,Youtube,Tiktok: [@kopdasindo]


36.png
Miftahul Falah AlKhoir
Manager IT KopDasindo, Calligrapher, animation designer, story writer
Related Content
Inspirasi Ramadhan dari Tokoh Bangsa Bapak Letjend Bibit Waluyo: Semangat Badar menuju kemenangan Dapur SPPG KopDasindo
Ramadhan 1446 H menjadi momen penuh keberkahan, inspiratif dalam perjuangan. Pada hari Senin, 17 Maret 2025 — bertepatan dengan malam Nuzulul Qur’an — Pengurus Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia (KopDasindo) dipimpin Hafidzah Munfaati Youssuf bersilaturahmi ke kediaman Letjen TNI (Purn.) Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah 2008–2013, di Desa Banyuwangi, Bandongan, Magelang. Silaturahmi ini menjadi titik penting perjuangan mewujudkan Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk santri yang digagas Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional. Tujuan utama: memastikan santri Indonesia mendapatkan hak gizi yang layak dan gratis, agar semakin semangat dalam belajar dan ibadah.... (... selanjutnya)
WhatsApp_Image_2025-06-16_at_21_48_17_1_.jpeg Hafidzah Munfaati Youssuf MSi
28 Jun 2025
Kisah di Balik Survei: Menuju Dapur SPPG KopDasindo PP Hidayatul Mubtadiin  untuk Santri di Sayung, Demak
Langkah kecil untuk perubahan besar sedang dimulai. Program Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dari Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia (KopDasindo) kini menyapa Sayung, Demak. Sebuah kegiatan survei lokasi telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, sebagai langkah awal menuju pembangunan dapur sehat bergizi bagi para santri.
36.png Miftahul Falah AlKhoir
18 Jun 2025
Kunjungan Ketua Umum KopDasindo Hafidzah Munfaati Youssuf ke Proyek Pembangunan Dapur SPPG  KopDasindo PP Mutiara Hikmah Karangawen Demak
Dalam upaya mempercepat pemerataan gizi nasional melalui pesantren, Ketua Umum KopDasindo, Hafidzah Munfaati Youssuf, melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan Dapur SPPG PP Mutiara Hikmah, di Karangawen kabupaten Demak, pada 3 Juni 2025. Didampingi oleh teknokrat pesantren KH Parsidi, ST, MT dan jajaran pengurus KopDasindo, kunjungan ini menjadi simbol nyata sinergi antara pesantren, koperasi, dan pemerintah dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis ....( Klik judul/gambar untuk baca selanjutnya)
36.png Miftahul Falah AlKhoir
19 Jun 2025
Website ini menggunakan kukis untuk pengalaman terbaik Anda, informasi lebih lanjut silakan kunjungi Kebijakan Privasi and Kebijakan Kukis
Compare product
0/4
Remove all
Compare