Share

Dapur SPPG KopDasindo: Gerakan Makan Bergizi Gratis untuk Pesantren di Indonesia

WhatsApp_Image_2025-06-16_at_21_48_17_1_.jpeg Hafidzah Munfaati Youssuf MSi
Last updated: 21 Jun 2025
464 Views

Dapur SPPG KopDasindo: Gerakan Makan Bergizi Gratis untuk Pesantren di Indonesia


Di tengah tantangan ketahanan pangan dan tingginya angka kekurangan gizi di berbagai wilayah Indonesia, sebuah gerakan akar rumput sedang digerakkan dari pusat pendidikan moral dan spiritual bangsa: Pondok Pesantren. Melalui program Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) KopDasindo, ribuan santri akan mendapatkan hak dasar mereka makanan bergizi gratis, yang bukan hanya mengenyangkan, tapi juga memperkuat fisik, mental, dan spiritual mereka.

Program ini tidak hanya menyentuh aspek sosial, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi, pendidikan, bahkan politik berbasis rakyat. Inilah model pembangunan dari akar, oleh akar, dan untuk masa depan Indonesia.

Dari Dapur Menuju Kedaulatan Pangan

Gagasan besar ini lahir dari kenyataan sehari-hari yang dihadapi oleh jutaan santri di pelosok negeri. Banyak di antara mereka yang harus bertahan hidup dengan makanan seadanya,rendah gizi, bahkan terkadang tidak mencukupi secara kuantitas. Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap semangat belajar, kualitas ibadah, dan daya tahan tubuh mereka.

Melihat kondisi ini, KopDasindo (Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia) hadir dengan gagasan cerdas dan strategis: membangun Dapur SPPG di lingkungan pesantren yang bukan hanya menjadi tempat memasak, tetapi pusat pemberdayaan ekonomi dan pendidikan keterampilan santri.

Apa Itu Dapur SPPG KopDasindo?

Dapur SPPG KopDasindo adalah dapur Satuan Pelayanan Gizi yang dibangun oleh KopDasindo sebagai Mitra Mandiri Badan Gizi Nasional untuk mendukung dan mensukseskan program pemerintah Makan Bergizi Gratis. 
Dapur SPPG KopDasindo adalah unit dapur modern yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi minimal 3.000 santri sebagai penerima manfaat setiap harinya. Jumlah tersebut tidak hanya untuk santri didalam pondok pesantren, tapi juga berfungsi untuk melayani santri dan pelajar dilingkungan pesantren yang berjarak maksimal 5 km.

Apa Fungsi Dapur SPPG KopDasindo ?

Dapur SPPG KopDasindo berfungsi sebagai pusat logistik makanan santri, Pusat pelatihan keterampilan hidup seperti tata boga, manajemen dapur, kewirausahaan, dan ketahanan pangan, sebagai Unit usaha produktif berbasis komunitas yang bisa mengolah hasil pertanian, peternakan, hingga menjadi pusat distribusi bahan pokok dan makanan olahan, serta menjadi Sarana pendidikan karakter dan kemandirian ekonomi bagi santri.

Pelaksana dan Pembiayaan

Proyek pembangunan Dapur SPPG dijalankan oleh KopDasindo, bekerja sama dengan perbankan nasional dan investor strategis yang peduli terhadap keberdayaan pesantren dan ketahanan pangan nasional. Pola kerja sama  pembangunan dapur dilakukan secara gotong royong dengan prinsip akad Musyarokah yaitu bentuk usaha dengan penyertaan modal dan tenaga bersama-sama, dengan pembagian hasil sesuai proporsi yang disepakati.

Bagaimana Bentuk Akad Musyarakah?
Bentuk kerjasama dengan pola akad musyarakah adalah Pesantren menyediakan lahan dan perijinan yang melekat pada lahan tersebut, sedangkan KopDasindo membangun dapur SPPG beserta seluruh perlengkapannya. Adapun Pengelolaan Dapur dijalankan bersama-sama antara KopDasindo dan Pondok Pesantren dengan menunjuk dan mengangkat manajemen pengelola dapur, dengan pendampingan dari Pegawai ASN yang ditunjuk oleh BGN, sebagai Kepala Dapur, Akuntan, dan Ahli gizi, untuk menjamin keberlanjutan operasional dapur.

Target Pembangunan

Target pembangunan Dapur SPPG KopDasindo adalah membangun 1.000 Dapur SPPG di seluruh Indonesia pada tahun 2025 dan 2026. Untuk tahap awal, KopDasindo telah melakukan Akad Musyarakah 100 Pondok Pesantren di Jawa Tengah dan NTB, sedangkan 480 titik pondok pesantren di 6 Provinsi lainnya telah selesai di survei dan diverifikasi oleh Team Bidang Perencanaan dan Pembangunan Dapur.

Provinsi tersebut adalah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, DIY Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Provinsi lain akan menyusul dalam periode berikutnya.
Adapun Pembangunan Tahap awal telah di Jalankan di 34 pondok pesantren di Jawa Tengah dan NTB. Daftar Pondok Pesantren yang sedang dalam pembangunan Dapur SPPG KopDasindo dapat dilihat di website KopDasindo atau disini.

Pusat Kemandirian Ekonomi Pesantren

Setiap dapur SPPG KopDasindo ditargetkan untuk melayani minimal 3.000 santri atau pelajar, menjadikannya proyek sosial dengan skala dampak yang luar biasa besar. Dapur SPPG KopDasindo akan melibatkan santri dalam pengelolaan manajemen dapur, mulai dari perencanaan menu, tataboga, manajemen stok, distribusi makanan ke penerima manfaat baik santri didalam pondok pesantren atau diluar pondok pesantren, hingga melatih santri dan masyarakat disekitar pesantren menjadi pengusaha dibidang suplier bahan pangan, produsen pangan seperti produsen tahu, tempe, makanan olahan, pertanian, dan peternakan.

Hal ini akan membentuk Ekosistem Usaha Produktif Pesantren dan masyarakat sekitar, untuk mengembangkan usaha pendukung seperti:
a.  Budidaya ayam potong dan ayam petelur
b.  Produksi tahu-tempe
c.  Pertanian sayur dan buah
d.  Produksi pangan lokal lainnya
Semua ini dikelola dalam sistem koperasi yang terintegrasi.

Dampak Ekonomi dan Sosial


Dapur SPPG akan menyerap bahan pangan dari petani dan UMKM sekitar, menggerakkan roda ekonomi lokal. Model ini mendorong kolaborasi antara pesantren dan masyarakat, menciptakan simbiosis yang saling menguntungkan.

Dampak Politik Berbasis Rakyat


Bagi investor dan pengelola dapur, program ini memberikan dampak politik jangka panjang. Bukan dalam arti partisan, tetapi dalam membangun basis dukungan riil dari masyarakat yang melihat bahwa kehadiran dapur ini adalah wujud nyata keberpihakan pada kebutuhan rakyat kecil: makanan bergizi, pendidikan, dan lapangan kerja.

Ajakan untuk Para Investor dan Mitra Strategis


Dapur SPPG adalah kesempatan emas bagi para investor sosial untuk berkontribusi nyata dalam transformasi Indonesia dari pesantren. Ini bukan hanya tentang filantropi, tapi juga tentang membangun infrastruktur sosial-ekonomi yang kuat, terukur, dan berkelanjutan.

Bagi Anda yang ingin menjadi bagian dari perubahan ini, berinvestasi dalam Dapur SPPG berarti berinvestasi dalam masa depan bangsa di mana santri bukan hanya penerima bantuan, tetapi menjadi pelaku utama ekonomi dan perubahan sosial.

Di tengah riuh tantangan zaman, Dapur SPPG KopDasindo hadir membawa harapan dari dapur kecil di pesantren yang perlahan akan menjadi pilar besar ketahanan pangan dan ekonomi umat. Ketika santri mendapat gizi yang layak, mereka akan tumbuh menjadi generasi kuat. Dan ketika pesantren mandiri secara ekonomi, bangsa ini akan berdiri lebih kokoh. Wallahu alam bishowaf.

WhatsApp_Image_2025-06-16_at_21_48_17_1_.jpeg
Hafidzah Munfaati Youssuf MSi
Ketua Umum KopDasindo, Pengusaha dibidang Developer, Kontraktor, Trading BBM dan Pangan, Penggerak Pembangkit Energi Terbarukan, Reseacher, dan Aktivis Sosial.
Related Content
Inspirasi Ramadhan dari Tokoh Bangsa Bapak Letjend Bibit Waluyo: Semangat Badar menuju kemenangan Dapur SPPG KopDasindo
Ramadhan 1446 H menjadi momen penuh keberkahan, inspiratif dalam perjuangan. Pada hari Senin, 17 Maret 2025 — bertepatan dengan malam Nuzulul Qur’an — Pengurus Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia (KopDasindo) dipimpin Hafidzah Munfaati Youssuf bersilaturahmi ke kediaman Letjen TNI (Purn.) Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah 2008–2013, di Desa Banyuwangi, Bandongan, Magelang. Silaturahmi ini menjadi titik penting perjuangan mewujudkan Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk santri yang digagas Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional. Tujuan utama: memastikan santri Indonesia mendapatkan hak gizi yang layak dan gratis, agar semakin semangat dalam belajar dan ibadah.... (... selanjutnya)
WhatsApp_Image_2025-06-16_at_21_48_17_1_.jpeg Hafidzah Munfaati Youssuf MSi
28 Jun 2025
Kisah di Balik Survei: Menuju Dapur SPPG KopDasindo PP Hidayatul Mubtadiin  untuk Santri di Sayung, Demak
Langkah kecil untuk perubahan besar sedang dimulai. Program Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dari Koperasi Produsen Dapur Santri Indonesia (KopDasindo) kini menyapa Sayung, Demak. Sebuah kegiatan survei lokasi telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, sebagai langkah awal menuju pembangunan dapur sehat bergizi bagi para santri.
36.png Miftahul Falah AlKhoir
18 Jun 2025
Kunjungan Ketua Umum KopDasindo Hafidzah Munfaati Youssuf ke Proyek Pembangunan Dapur SPPG  KopDasindo PP Mutiara Hikmah Karangawen Demak
Dalam upaya mempercepat pemerataan gizi nasional melalui pesantren, Ketua Umum KopDasindo, Hafidzah Munfaati Youssuf, melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan Dapur SPPG PP Mutiara Hikmah, di Karangawen kabupaten Demak, pada 3 Juni 2025. Didampingi oleh teknokrat pesantren KH Parsidi, ST, MT dan jajaran pengurus KopDasindo, kunjungan ini menjadi simbol nyata sinergi antara pesantren, koperasi, dan pemerintah dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis ....( Klik judul/gambar untuk baca selanjutnya)
36.png Miftahul Falah AlKhoir
19 Jun 2025
Website ini menggunakan kukis untuk pengalaman terbaik Anda, informasi lebih lanjut silakan kunjungi Kebijakan Privasi and Kebijakan Kukis
Compare product
0/4
Remove all
Compare